Moisture Biji Kopi – Moisture, atau kadar air, dalam biji kopi adalah salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi kualitas kopi, baik selama penyimpanan maupun proses roasting. Moisture yang ideal dalam biji kopi hijau belum memiliki standar resmi yang diterima secara universal, tetapi International Trade Centre menyarankan kadar sekitar 11%, dengan kisaran 10-12% masih dianggap aman dan ideal. Moisture di bawah 10% dapat menyebabkan biji kopi kehilangan kualitas dan karakteristik rasa, sementara kelembaban di atas 12% meningkatkan risiko pertumbuhan jamur, yang bisa merusak biji kopi.
Peran Moisture Biji Kopi dalam Proses Roasting
Roasting adalah proses di mana green beans diproses untuk mengembangkan rasa, aroma, dan warna yang kita nikmati dalam secangkir kopi. Moisture dalam biji kopi sangat mempengaruhi bagaimana panas ditransfer ke seluruh biji selama proses roasting. Ketika biji kopi dipanaskan, air yang terkandung di dalamnya akan menguap, dan penguapan ini memainkan peran penting dalam menciptakan tekanan internal yang membantu biji kopi berkembang dan berubah warna.
Apabila kadar moisture biji kopi terlalu tinggi, proses roasting bisa menjadi tidak merata. Air yang terlalu banyak dapat menyebabkan biji menjadi lebih lambat dalam mencapai suhu optimal, dan ini bisa mengakibatkan bagian luar biji terlalu matang sementara bagian dalamnya masih mentah. Sebaliknya, biji dengan moisture yang terlalu rendah akan kehilangan banyak senyawa volatil selama roasting, yang penting untuk menciptakan kompleksitas rasa dan aroma.
Moisture dan Konstanta Dielektrik
Kadar moisture dalam biji kopi juga memiliki dampak pada konstanta dielektrik biji, yaitu kemampuannya untuk menyimpan energi. Konstanta dielektrik yang lebih rendah berarti biji kopi tidak dapat menyimpan energi dengan efektif, yang mempengaruhi respon biji selama roasting. Ini berarti biji dengan moisture yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan merespon panas dengan cara yang berbeda, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil roasting.
Pengukuran kadar moisture biasanya dilakukan dengan perangkat kapasitansi, yang bekerja dengan mengukur konstanta dielektrik biji kopi untuk menentukan jumlah air yang terkandung di dalamnya. Namun, tidak semua alat pengukur moisture memiliki tingkat akurasi yang sama, dan sangat penting untuk menggunakan alat yang dirancang khusus untuk biji kopi. Pemilihan alat yang tepat memastikan pengukuran yang akurat, yang kemudian membantu roaster dalam menentukan parameter roasting yang optimal.
Pengelolaan Moisture selama Penyimpanan Biji Kopi
Selain pentingnya moisture selama proses roasting, pengelolaan moisture juga kritis selama penyimpanan green beans. Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan perubahan kadar moisture, yang secara langsung mempengaruhi kualitas biji kopi. Misalnya, penyimpanan dalam lingkungan yang terlalu lembap dapat menyebabkan peningkatan moisture dan meningkatkan risiko jamur, sementara lingkungan yang terlalu kering bisa menyebabkan biji kopi kehilangan aromanya.
Untuk menjaga kadar moisture yang ideal, biji kopi harus disimpan dalam kondisi yang terkendali, seperti di dalam kemasan yang dilengkapi dengan valve satu arah atau dalam kondisi vakum. Ini membantu mencegah masuknya kelembaban dari luar, sekaligus mempertahankan tingkat moisture yang optimal di dalam biji.
Pratter merupakan mesin roasting kopi buatan Indonesia. Melihat potensi yang besar dari perkembangan industri kopi, pratter coffee roaster menjadi salah satu pilihan mesin coffee roaster dengan kualitas terbaik terutama untuk Bisnis Coffee Roasting Anda.
Pratter menggunakan pendekatan kebutuhan Industri Kopi (Roaster) dengan teknologi serta fitur yang tersedia didalamnya. Mengembangkan dan memproduksi mesin tipe Artisan (profiling, developing) namun dengan kestabilan dan endurancenya terutama untuk produk coffee specialty maupun classic, juga bisa memenuhi kebutuhan produksi jangka panjang.