7 Fakta Menarik Mengenai Coffee Roasting – Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang sangat digemari oleh banyak orang di dunia, karena rasa, aroma, dan sensasi yang ditimbulkan setelah meminum kopi. Bahkan, meminum kopi sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Dalam membuat mesin Pratter, kami tidak hanya berkutat pada teknologi yang ada pada mesin roasting kopi, tetapi juga segala sesuatu yang berkaitan dengan kopi. Dengan demikian, kami akan membagikan 7 fakta menarik mengenai coffee roasting.
1. Berat Dari Roasted Beans Lebih Ringan Dibanding Berat Green Beans
Berdasarkan standar International Coffee Organization, green beans yang sudah dikeringkan dan diproses setelah panen memiliki kadar air kurang lebih 12,5%. Saat green beans diroasting, tentunya akan terjadi sebuah perubahan yang menyebabkan kadar air di dalam green beans akan berkurang. Kadar air green beans ini dapat berkurang karena di dalam proses roasting tersebut terjadi proses penguapan kadar air yang dimiliki biji kopi. Sehingga kadar air yang dimiliki biji kopi akan menurun dan menyebabkan biji kopi tersebut kehilangan kadar air kurang lebih 16% saat proses Roasting Coffee.
2. First Crack dan Second Crack pada Coffee Roasting
Salah satu tahapan terkenal yang terjadi pada proses roasting yang disebut dengan “the first crack”, muncul setelah suhu roasting telah mencapai kurang lebih 196°C. Setelah itu muncul “second crack” yang terjadi apabila suhu roasting mencapai sekitar 224°C.
3. Kopi yang Diroasting Dibagi Menjadi 4 Jenis Berdasarkan Warnanya
Light roast memiliki warna coklat muda dan permukaan yang tidak berminyak. Light roast memiliki rasa yang melekat seperti green bean, seperti rasa kacang dan buah. Akan tetapi light roast memiliki tingkat keasaman yang tinggi.
Medium roast memiliki warna coklat sedang dan sedikit manis. tingkat rasa dan keasaman seimbang.
Medium-Dark roast kaya akan warna dan terlihat sedikit mengkilap. Memiliki rasa pahit dan tingkat keasamannya rendah.
Dark roast memiliki warna yang gelap, tebal, dan terlihat berminyak dengan tingkat kepahitan yang tinggi. Dark roast dicapai dengan meroasting setelah second crack.
4. Aroma dari Biji Kopi Yang Diroasting Akan Berubah-Ubah
Disaat permulaan biji kopi yang diroasting akan memiliki aroma seperti jerami, setelah biji kopi tersebut mengeluarkan first crack akan muncul aroma baru yaitu aroma popcorn rumahan. Setelah second crack, aroma tersebut akan berganti lagi menjadi aroma gula yang dibakar atau kacang yang dipanggang.
5. Rata-rata Waktu Roasting Hanya Menghabiskan Waktu Sekitar 12 Menit
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses roasting hanya sekitar 12 menit. Tapi hal terpenting dalam roasting bukanlah waktu yang diperlukan, akan tetapi proses dan fase berdasarkan karakteristik biji kopi.
6. Biji Kopi Yang Baru Saja Selesai Diroasting Bukanlah Biji Kopi Yang Terbaik
Penyebab kenapa kopi yang diseduh setelah roasting bukanlah kopi yang terbaik karena, biji kopi yang baru saja selesai di roasting harus melalui proses yang disebut “resting”. Proses resting adalah proses dimana biji kopi diberikan waktu untuk melepaskan/mengeluarkan gas karbon dioksida yang dihasilkan dari proses roasting. Gas karbon dioksida harus dikeluarkan dari biji kopi agar memiliki rasa yang lebih optimal. Akan tetapi jika waktunya terlalu lama, akan menyebabkan rasa menjadi basi. Sehingga diperlukan waktu yang tepat untuk mengeluarkan karbon dioksida secara maksimal tanpa membiarkan terjadinya pengurangan rasa.
7. Coffee Roasting Connects Communities
Untuk menjadi coffee roaster, kita harus menyiapkan sebuah cara untuk melakukan stok ulang green beans secara terus menerus. Green beans merupakan hasil dari perkebunan ceri kopi yang seharusnya melibatkan petani dan prosesor.
Selain itu, coffee roaster harus memiliki koneksi dengan barista, untuk mengetahui kebutuhan dan kualitas kopi yang diminta oleh pasar. Seni dari coffee roasting adalah menghormati asal usul dari biji kopi dan perjalanannya yang bermula dari sentuhan petani menuju proses roasting hingga mencapai titik akhir ke penikmat kopi.
Pratter Indonesia Premium Artisan Coffee Roasting Machine
Indonesia dikenal dengan berbagai macam jenis kopi yang ada, mulai dari Varietas, jenis, pasca panen, maupun rasa dan karakter yang mengikat di dalam kopi.
Pratter di desain dan dikembangkan dari dan untuk lebih dari 100 jenis kopi dengan varietas, pasca panen, origin, maupun kualitas green bean yang berbeda, hal tersebut menjadikan pratter menjadi salah satu mesin yang flexible untuk semua segmen industri kopi dunia.
Pratter merupakan mesin roasting kopi buatan Indonesia. Melihat potensi yang besar dari perkembangan industri kopi, pratter coffee roaster menjadi salah satu pilihan mesin coffee roaster dengan kualitas terbaik dengan teknologi terbaru.
Pratter menggunakan pendekatan kebutuhan Industri Kopi (Roaster) dengan teknologi serta fitur yang tersedia didalamnya. Mengembangkan dan memproduksi mesin tipe Artisan (profiling, developing) namun dengan kestabilan dan endurancenya terutama untuk produk coffee specialty, juga bisa memenuhi kebutuhan produksi jangka panjang.